Rabu, 11 Februari 2009

[jualan] Fwd: "kaya" itu.. {Suara Hati}

Diteruskan dari milis sebelah... semoga bermanfaat.

--- In suaraSUARA, WIYOSO HADI wrote:

Terima kasih Pak Abdillah Toha ysh. dan semua yang telah mengirim balasan,

Maksud hati memang bukan untuk mengajak orang-orang agar berhenti mencari kekayaan harta dan materi..
bukan.. bukan itu maksud hati :-)
bila dibaca kembali:

"Kekayaan bukan apa yang kita pegang, simpan atau banggakan
Kekayaan adalah apa-apa yang telah kita makan, pakai, gunakan
demi kelangsungan hidup dan memelihara kesehatan jasmani, mental, ruhani kita;
dan apa-apa yang telah kita dermakan untuk umat dan kemanusiaan."

maka bagaimana bisa dermakan sebanyak mungkin untuk umat dan kemanusiaan jika sedikit harta, materi dan rezeki?..
sehingga wajib bagi setiap mu'min untuk mencari rezeki HALAL yang sebanyak-banyaknya agar bisa lebih banyak lagi yang dapat disedekahkan, didermakan untuk umat dan kemanusiaan...

dan point lain yang ingin juga disampaikan dalam corat-coret "kaya" di atas, adalah bahwa:

Kekayaan HAKIKI bukanlah harta-benda atau apa saja yang telah kita kumpulkan, peroleh di dunia ini.
Harta benda itu tidak Kekal, tidak Hakiki, bukan kekayaan hakiki.

وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى

artinya:
"Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa."
(Q.S. Al-Lail, ayat ke-11)

Itu semua adalah titipan, pinjaman sementara dari-Nya kepada kita
yang pasti akan diminta pertanggungjawaban penggunaannya di hari Akhir nanti.

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

artinya:
"kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (harta dan rezeki yang engkau dapatkan di dunia).
(Q.S. At-Takaatsur, ayat ke-8)

Bila "titipan2/pinjaman2" itu "telah" kita makan, pakai, gunakan demi kelangsungan hidup dan memelihara kesehatan jasmani, mental, ruhani kita dan selama "tidak melampaui batas" 'insya Allah hal itu masih dapat diterima di sisi-Nya dan telah menjadi "milik" kita, namun bila digunakan untuk hal-hal yang melampaui batas, atau tidak kita sedekahkan, zakatkan atau kita manfaatkan untuk keperluan yang tidak baik atau hal-hal yang haram, maka "kekayaan" itu menjadi "Hutang", menjadi beban, menjadi kerugian yang dapat membawa penyesalan yang sangat besar bagi siapa saja yang memikulnya.

الَّذِي جَمَعَ مَالا وَعَدَّدَهُ
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ
كَلا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الأفْئِدَةِ
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ
فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ

yang artinya:
"yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang."
(Q.S. Al-Humazah ayat ke-2 sd. ke-9)

Tapi ada Hutang, maka ada juga Piutang, ada kerugian, maka ada juga keuntungan, maka "amal-amal saleh" kita antaralain (kutip kembali dari corat-coretan hati "kaya" di atas) adalah dengan: "apa-apa yang telah kita dermakan untuk umat dan kemanusiaan" maka itu dapat menjadi Keuntungan, menjadi Piutang kita yang pasti akan dicairkan di hari Akhir nanti selama diniatkan saat mendermakannya murni lillahi ta'ala, mencari ridho-Nya semata.

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

artinya:
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."
(Q.S. At-Tiin ayat ke-6, dan Q.S. Al-Insyiqaaq ayat ke-25)

Itulah KEKAYAAN HAKIKI. yang tidak diminta kembali oleh Allah tapi "kekal" mengalir terus kepada yang mengerjakannya dengan ikhlas.

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang Kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (Q.S. Al-Kahfi ayat ke-46)

Allah ta'ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (Q.S. Ash--Shaff ayat ke-10 sd. ke-12)

Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang tidak menyalahgunakan "titipan-titipan"-Nya di dunia.

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

artinya:
"Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(Q.S. Al-Jumu'ah, ayat ke-4)

amiin.

----- Original Message -----
From: "Abdillah Toha"
Sent: Tuesday, February 10, 2009 8:20 AM
Subject: RE: FW: KAYA..

Kunci dari cerita si Andi itu adalah "kekayaan hati" (qana'ah). AlQur'an membedakan antara harta (al-maal) dan rezeki (al-rizq). Dalam ayat-ayat alQur'an, setiap benda yang bergerak (hidup) dijamin rezekinya oleh Tuhan. Rizq adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Begitu nyawa kita lepas, berhentilah rezeki dari Tuhan sampai kita dihidupkan lagi nanti di akhirat dan rezeki itu akan ada lagi. Khusus bagi yang meninggal sebagai shahid. rizq nya tidak pernah putus, karena para shuhada sebenarnya tidak pernah mati.

Lain halnya dengan harta (maal). Kalau kita teliti ayat-ayat alQur'an, sebagian besar ayat-ayat tentang al-maal berisi peringatan keras. Tidak berarti bahwa kita tidak boleh mencari harta (sebanyak-banyaknya), tetapi kita harus ingat bahwa dalam setiap harta yang kita miliki ada hak Allah didalamnya (zakat, infaq, sedekah dsb).

Arti sebenarnya al-ghina atau ghoniyy dalam bahasa Arab adalah "tidak butuh", sedang lawannya faqr (fakir) artinya "butuh". Inallaaha ghaniyy, sebenarnya bukan berarti Tuhan itu (maha) kaya, tetapi bahwa "Tuhan itu tidak butuh" kepada apapun maupun siapapun. Jadi dengan demikian, ada orang kaya yang fakir (butuh terus untuk menambah kekayaannya), dan ada orang miskin yang ghoniyy ( cukup puas dengan pemberian Tuhan). Wallahu alam.
AT

----- Original Message -----
From: "WIYOSO HADI"
Sent: Tuesday, February 10, 2009 12:53 PM
Subject: RE: FW: KAYA..

Alhamdulillah...

Kekayaan bukan apa yang kita pegang, simpan atau banggakan
Kekayaan adalah apa-apa yang "telah" kita makan, pakai, gunakan, nikmati
untuk kelangsungan hidup dan memelihara kesehatan Diri, jasmani, mental, ruhani;
dan apa-apa yang "telah" kita dermakan untuk umat dan kemanusiaan

Itu pun semua hanya titipan, pinjaman sementara
Pemilik Sejatinya hanya lah DIA Yang Maha Kaya

Innallaaha ghaniyyun hamiid

Semoga ridho dan berkah-Nya
senantiasa menaungi kita dalam usaha "kita" bersama-sama
untuk mewujudkan dunia yang penuh dengan...
insan-insan yang saleh/salehah, bertakwa, dan mulia.

Jakarta, 2009
- yos

________________________________________
From: MARTINI TAURUSIA
Sent: Tuesday, February 10, 2009 9:36

Martini Taurisia Fadhilah
KPP Madya Palembang
Jalan A. Yani No. 59 - Plaju
Palembang
Telp. (0711) - 513898

________________________________
Dari: CARINA KARTIKA ROSANTI
Terkirim: 28 Januari 2009 10:37

-----SANTI-----
________________________________
Dari: ELDES GINA KENCANAWATI MARBUN SS
Terkirim: 18 Nopember 2008 10:29

________________________________
Dari: LISA WAHYU HAPSARI PURWANDINI
Terkirim: 18 Nopember 2008 7:17

Ternyata Umat Islam Itu Kaya!
Jumat, 31 Oktober 2008 00:01
http://www.warnaisl am.com/rubrik/ power/2008/ 10/31/60/<UrlBlockedError.aspx>

Seorang sahabat bernama Andi, -bukan nama asli-, berkisah bahwa ia pernah bekerja di sebuah perusahaan Yahudi. Ia sudah menjadi manusia yang kaya raya di usianya yang lagi belum mencapai 40 tahun. Lebih dari 200 negara sudah ia sambangi. Semua itu dilakukan demi mencari kekayaan dunia untuknya, dan untuk perusahaannya yang dimiliki orang Yahudi.
Dia bertutur betapa satu sen pun harus dikejar dalam bisnisnya. Kerugian meski hanya satu dollar akan membuat pemilik usaha menjadi panik. Apalagi model krisis global seperti saat ini.

Selalu mencari harta. Mengejar kekayaan dunia. Takut miskin. Itulah yang selalu tertanam dalam benaknya!
Namun dalam sebuah tugasnya di Maroko, Afrika Utara. Andi ini singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana lagi bersahaja. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.
Andi dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak seorang pun mulai menyantap makanan dan Andi pun belum lagi dipersilakan. Hingga seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Andi pun dipersilakan untuk makan.

Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang sebelum santap makanan tadi, adalah pembawa kabar bagi tuan rumah yang menyampaikan bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.

Andi malam itu mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang Andi dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.

Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo , Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana . Taksi di kota Seribu Menara itu dimiliki oleh perorangan, dan kebanyakan armadanya sudah jelek dan bobrok.

Malam itu Andi membuka pembicaraan dengan sopir taksi Mesir demi memecah kebekuan. "Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?" Andi melempar tanya kepada sopir taksi. Dibenaknya Andi akan membayangkan betapa jauh penghasilan yang akan disebutkan oleh sopir taksi ini dibandingkan penghasilan yang ia dapatkan di perusahaan Yahudi terkenal. "Aku tak membawa taksi ini seharian!" jawab sopir itu dengan bahasa Inggris sekenanya.

"Apakah kamu punya pekerjaan lain di luar sana ?" kejar Andi. "Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi supir taksi!" sahut sang sopir.

"Apakah hidup di Mesir sudah sedemikian sulit sehingga engkau harus bekerja double dan mencari nafkah sampai malam?" tanya Andi lagi. "Tidak...., hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami..." jelas sang sopir. "Lalu mengapa engkau menjadi sopir taksi?" kejar Andi.

"Saudaraku.. .., hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. " jelas sang sopir.

Degg...! kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Andi. Betapa hebat niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Andi bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.
"Rupanya umat Islam lah yang memiliki kekayaan yang hakiki!" gumam Andi.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa di antara kalian di waktu pagi ia merasa aman rumah tangganya, sehat badannya, dan mempunyai persediaan makanan untuk hari itu, maka seolah-olah ia telah mendapatkan kebahagiaan dunia dengan semua kesempurnaannya." HR. Tirmidzi

Salam

"Then which of the favours of your Lord will ye deny?"
P Save a tree. Don't print this e-mail unless it's really necessary

Salam,
Fajar Bawono Sekti

"Save paper, think before you print!"

[Dikutip dari milis Komunitas SUARA]

________________________________________

PH PRO
Indonesia

Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
-------------Petunjuk berJUALAN-----------------
bergabung : jualan-subscribe@yahoogroups.com
posting   : jualan@yahoogroups.com
berhenti  : jualan-unsubscribe@yahoogroups.com
arsip     : http://groups.yahoo.com/group/jualan/messages
------------------------------------------------
Sopan-santun adalah kunci mendapatkan PELANGGAN.
Kejujuran adalah kunci sukses anda berJUALAN.
!!DILARANG MENGIRIMKAN POSTING ARISAN BERANTAI (SEMISAL AKSARANET DLL.)!!
------------------------------------------------
Pelanggaran terhadap ketentuan akan mendapat sanksi dikeluarkan dari anggota milis !!!

Kunjungi situs para Pemberani
*************************************************************
SITUS FAVORITE KU
*************************************************************
Ingin bisnis,usaha atau iklan anda LARIS MANIS ?
pasang aja di iklan baris GRATIS www.larismanis.biz
dikunjungi oleh ribuan neter dari nusantara & mancanegara
*************************************************************
Ingin punya Toko Online yang Mudah - Murah & Menguntungkan ?
klik aja www.pemberani.web.id
*************************************************************
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

i-SAFE

Keep your kids

safer online

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar