Sabtu, 13 Juni 2009

[jualan] Fwd: Mengapa terpecah-pecah, bila bisa bersatu



Dari Milis sebelah semoga bermanfaat.

________________________________________
From: On Behalf Of WIYOSO HADI
Sent: Friday, June 12, 2009 9:03 AM

Salam

Terima kasih Pak Abdillah atas pandangannya. Terbuka saya tidak menyimak pidato yang 55 menit itu, tapi saya sependapat dengan kutipan Bapak bahwa "...Kekuatan lobi Israel yang terkenal di Amerika dan persepsi rakyat Amerika yang selama berpuluh tahun dibangun oleh media masa arus utama bahwa Israel lah yang terzalimi, bukan Arab atau Palestina, merupakan tantangan tersendiri bagi Obama .." maka dalam aspek ini saya salut kepada Bang Obama yang berbeda dengan para
presiden USA pendahulu yang dalam masa jabatan
mereka tidak berani
bersuara beda dengan kekuatan lobi terbesar
Bisnis dan Pemerintahan Amerika dan
Organisasi-Organisasi Dunia
itu.

Tentu kata-kata Obama mesti dibuktikan lebih lanjut dengan tindakan-tindakan nyata ke depan. Tapi bukankah dalam pandangan Nabi Muhammad saw sendiri apabila seseorang mu'min tidak dapat mengubah kezaliman dengan tangannya maka ubahlah dengan kata-kata dan bila tidak dapat mengubah dengan kata-katanya setidak-tidaknya Hatinya menolak kezaliman itu dan itulah selemah-lemahnya iman. Ya Obama bukan seorang mu'min tapi saya menghargainya karena telah berusaha melawan kekuatan lobi terbesar dunia dengan kata-kata.

Penyair Libanon Kahlil Gibran kurang lebih pernah berkata ( dalam terjemahan bebasnya ) "..apabila engkau ingin menilai seseorang jangan dilihat sebatas apa yang telah ia kerjakan tapi lihat apa yang hatinya sebenarnya ingin lakukan.." Dan pejuang hak-hak sipil kulit hitam Amerika Martin Luther King Jr pernah berseru ( dalam terjemahan bebasnya ) "..Mari kita belajar hidup BERSAUDARA.. atau musnah ( terbunuh ) sebagai
orang-orang bodoh.."

Maka merespon Gelora Semangat Persaudaraan Antar Bangsa dan Antar Umat Manusia yang semakin besar dengungan SUARA-nya di berbagai belahan dunia, saya berpandangan dan mengajak Mengapa kita mesti terpecah-pecah oleh perbedaan-perbedaan bila kita bisa KUAT dan BERSATU dengan mensinergikan perbedaan-perbedaan itu. "

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

" Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maa'iidah, ayat ke-8 )

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

" Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lohmahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang beribadah ( kepada Allah ). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." ( QS. Al-Anbiyaa', ayat ke-105 sd ke-107 )

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ

" Yaa Tuhan kami, sungguh  kami telah mendengar seruan orang-orang yang menyeru kami agar kami beriman, bahwa berimanlah kamu kepada Tuhanmu." Maka kami beriman kepada (Engkau). Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah segala kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang yang mengerjakan kebaikan." (QS. Ali-'Imran : 193)

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ
الشَّاهِدِينَ

" Yaa Tuhan kami, sungguh kami beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami akan mengikuti Rasul, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (terhadap perbuatan manusia)." (QS. Ali-'Imran : 53)

Amiin

________________________________________
From: On Behalf Of Abdillah Toha
Sent: Thursday, June 11, 2009 10:29 PM

MENYIKAPI  (PIDATO)  OBAMA
oleh: Abdillah Toha

Jutaan Muslim di dunia, termasuk di Indonesia, menyimak dengan penuh perhatian pidato Obama yang ditunggu-tunggu di Cairo 4 Juni yang lalu. Seperti dikatakannya sendiri, pidato itu tidak akan menyelesaikan semua masalah. Bahkan sebelum rencana pidato yang dipublikasikan luas itu dilaksanakan, sudah banyak komentar dikalangan Muslim bahwa yang terpenting saat ini bukan retorika dan kata-kata, tetapi tindakan nyata pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pidato 55 menit
itu
menjabarkan garis
besar pandangan pemerintah AS menyangkut tujuh perkara yakni ekstremisme dan kekerasan dalam agama, masalah Palestina, isu Nuklir, demokrasi dan HAM, kebebasan beragama, hak-hak perempuan, dan pembangunan ekonomi.

Dunia Islam bisa menyikapi pidato itu dari sisi positif maupun negatif, bergantung kepada tingkat optimisme (atau pesimisme) cara pandang terhadap kemungkinan perubahan politik luar negeri Amerika yang menyangkut kepentingan dunia Islam.

 Secara positif harus diakui bahwa dimata dunia Islam maupun warga dunia lainnya, inilah presiden Amerika yang bisa dipegang kata-katanya, terbukti dari begitu banyak tindakan nyata dan berani yang telah diambilnya untuk melaksanakan apa yang dijanjikannya dalam kampanye presiden dalam waktu 100 hari pertama kepresidennya.

Inilah presiden AS yang secara terbuka mengakui kesengsaraan rakyat Palestina dan haknya untuk hidup secara terhormat, meminta Israel menghentikan pembangunan
pemukiman di daerah pendudukan, mengajak Iran berunding tanpa pra syarat dan untuk pertama kali mengatakan secara eksplisit bahwa Iran berhak untuk memanfaatkan tenaga nuklir untuk tujuan-tujuan damai.

Obama pula yang dalam pidatonya mengatakan tidak ada maksud sedikitpun untuk membangun pangkalan di Irak dan Afghanistan serta menghormati sistem demokrasi di negara lain dan tidak ada keinginan untuk ikut menentukan siapa yang harus jadi pemenang dalam sebuah pemilihan umum yang damai.

Dari pandangan pesimistis bisa saja kita mengatakan bahwa pidato itu sekadar untuk memoles citra Amerika yang terpuruk di dunia Islam akibat kiprah presiden Bush delapan tahun terakhir. Kritik bisa juga diarahkan ke Obama yang dalam pidatonya sesungguhnya tidak membawa suatu terobosan baru dalam menyelesaikan konflik Arab Israel yang sudah berlansung puluhan tahun.

Sikapnya yang diam seribu bahasa ketika Israel memporakporandakan Gaza dalam serangan
yang melanggar semua aturan manusia beradab, serta posisinya yang tetap akan mengucilkan kelompok Hamas dalam proses perundingan damai sampai Hamas

lebih dahulu mengakui eksistensi Israel, menimbulkan rasa waswas dan skeptisisme banyak kalangan Islam apakah dia bersungguh-sungguh dalam niatnya untuk melakukan perubahan politik luar negeri Amerika yang lebih adil dan berimbang.

Obama perlu didukung
Sebagian dunia Islam boleh saja kecewa terhadap isi pidato Obama yang dianggap tidak meyakinkan.. Pada waktu yang sama menyia-nyiakan niat baik dan peluang besar kemungkinan perubahan drastis pendekatan AS terhadap dunia Islam dibawah Obama sangatlah tidak bijaksana.  Belum tentu 50 tahun lagi Amerika akan mempunyai seorang presiden  intelektual yang menyandang nama Islam dan, walaupun beragama Kristen,  mempunyai akar keislaman dalam keluarganya. Belum pernah dalam sejarah Amerika seorang presiden dalam pidato inaugurasinya
menyatakan perbaikan hubungan dengan dunia Islam sebagai salah satu prioritas dalam politik luar negerinya.

Khusus dalam konflik Arab Israel, sesungguhnya tantangan yang dihadapi presiden Obama bukan saja datang dari luar Amerika, tetapi justru hambatan dan tantangan yang lebih besar bisa datang dari dalam negerinya sendiri. Kekuatan lobi Israel yang terkenal di Amerika dan persepsi rakyat Amerika yang selama berpuluh tahun dibangun oleh media masa arus utama bahwa Israel lah yang terzalimi, bukan Arab atau Palestina, merupakan tantangan tersendiri bagi Obama yang bila tidak berhati-hati akan melemahkan sang presiden dan bahkan dapat menjatuhkannya.

Umum diketahui bahwa dikalangan anggota Kongres dan politisi Amerika, mengeritik Israel adalah tindakan yang dianggap tabu dan bisa berarti akhir dari karir politiknya. Contohnya sudah cukup banyak. Karenanya, Obama sadar benar bahwa perubahan politik luar negeri AS yang drastis terhadap Israel
tidak mungkin dilakukan sekaligus namun harus lebih dahulu menggalang opini publik dan dukungan politik yang luas.

Karenanya, berharap bahwa presiden Obama akan bisa menjadi tukang sulap dalam waktu singkat membanting setir politik luar negeri Amerika dalam masalah Palestina sangatlah tidak realistis. Sebaliknya, bila dunia Islam dan Arab bersikap terlalu kritis dan cenderung tidak memberikan respon positif dalam bentuk kerja sama dan dukungan kepada Obama, akan merugikan dunia Islam itu sendiri. Untuk bisa berhasil, Obama memerlukan dukungan dari semua pihak, didalam dan luar negeri Amerika tanpa kecuali.

Dunia Islam dan masyarakat dunia umumnya punya kepentingan besar agar presiden Obama berhasil menciptakan dunia yang adil, damai dan bermartabat. Harus diakui, walau belakangan Amerika mengalami krisis ekonomi yang cukup berat, dalam waktu mendatang Amerika merupakan kekuatan global yang masih harus diperhitungkan.

Namun ini tidak
berarti bahwa masyarakat dunia diminta untuk memberikan cek blangko bagi Obama. Dunia Islam harus tetap mengikuti dengan waspada progres dan perkembangan implementasi kebijakan pemerintah AS dibawah Obama. Tahun-tahun mendatang ini akan merupakan ujian berat bagi Obama, apakah dia akan lulus dengan menunjukkan kemajuan ke arah politik luar negeri yang lebih berimbang,  atau sebaliknya.  Indonesia yang dipuji oleh Obama sebagai bagian dari dunia Islam yang demokratis dan menghargai kemajemukan, dapat berperan serta dalam menyukseskan agenda-agenda g;obal yang bertujuan menciptakan perdamaian abadi dan adil.

Jakarta, 06 Juni, 2009

Abdillah Toha
Anggota Komisi 1 DPR RI

[ Dikutip dari milis Komunitas SUARA : suaraSUARA ]

__________________________________________________________

PH PRO
Indonesia

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
-------------Petunjuk berJUALAN-----------------
bergabung : jualan-subscribe@yahoogroups.com
posting   : jualan@yahoogroups.com
berhenti  : jualan-unsubscribe@yahoogroups.com
arsip     : http://groups.yahoo.com/group/jualan/messages
------------------------------------------------
Sopan-santun adalah kunci mendapatkan PELANGGAN.
Kejujuran adalah kunci sukses anda berJUALAN.
!!DILARANG MENGIRIMKAN POSTING ARISAN BERANTAI (SEMISAL AKSARANET DLL.)!!
------------------------------------------------
Pelanggaran terhadap ketentuan akan mendapat sanksi dikeluarkan dari anggota milis !!!

Kunjungi situs para Pemberani
*************************************************************
SITUS FAVORITE KU
*************************************************************
Ingin bisnis,usaha atau iklan anda LARIS MANIS ?
pasang aja di iklan baris GRATIS www.larismanis.biz
dikunjungi oleh ribuan neter dari nusantara & mancanegara
*************************************************************
Ingin punya Toko Online yang Mudah - Murah & Menguntungkan ?
klik aja www.pemberani.web.id
*************************************************************
WWW.PULSABEBAS.COM solusi tepat untuk berbinis pulsa
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar