Jumat, 20 Februari 2009

[jualan] Fwd: PR-PR kecil.. membangun solidaritas kebangsaan.

Kami teruskan dari milis sebelah... semoga bermanfaat.

From: On Behalf Of WIYOSO HADI
Sent: Tuesday, February 17, 2009 13:04
  

Terima kasih masukannya. Kuantitas waktu luang dengan "beliau-beliau" itu memang terbatas. Tapi alhamdulillah setiap bulan kami di UPZ (Unit Pelayanan Zakat) Kantor kami mengadakan pengajian rutin ba'da sholat asar berjama'ah dengan mengundang seluruh CS dan Satpam. Selain tausyiah juga ada pembagian manfaat zakat kepada beliau-beliau ini setiap bulan. Zakat dipotong langsung oleh Bendaharawan kantor kami, Sdr. Widy Setiawan, dari penghasilan rekan-rekan kerja muslim yang berminat dipotong zakatnya langsung di kantor. Selain tausyiah, dalam pengajian rutin tsb, kami juga menanyakan kesulitan2 apa yang dihadapai Rekan2 Satpam & CS dalam pengajuan proposal pengembangan usaha mandiri yang dikelola oleh para keluarga beliau-beliau di daerah. Proposal yang diterima akan diberi modal usaha dari infaq/shadaqah yang terkumpul dari pemotongan penghasilan teman2 sekantor. Selain mendapat modal usaha, setiap Satpam & CS yang diterima proposalnya mendapat Asistensi
Pembinaan Kewirausahaan dari teman2 Pengurus UPZ. Walau masih jauh dari sempurna, tapi saya usahakan paling tidak 2 minggu sekali pada jam pulang kantor untuk menyempatkan diri menemui salah satu atau berapa CS dan Satpam, dan menanyakan keadaan famili, kesehatan ataupun kemajuan wirausaha keluarganya. 'Insya Allah bila kita semua para profesional kerah putih di Birokrasi Pemerintahan maupun di Swasta bisa mengerjakan PR-PR kecil ini dengan baik dimulai dari rumah, kantor atau Organisasi kita masing-masing dan lingkup dekat kita sekitarnya maka ke depan akan lebih banyak Pemberi daripada Penerima ZIS (zakat/infaq/sadaqah) di negeri tercinta ini.

"Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung." (Q.S. Ar-Ruum, ayat ke-38)

Harapan saya ke depan aktivis Mesjid2, aktivis Gereja2, Vihara2 dll tidak lagi terkotak2 tapi dapat bersinergi dalam memberantas kemiskinan ekonomi-sosial-moral-kultural masyarakat kita. Semoga hal itu dapat membangun solidaritas kebangsaan dan hubungan lintas agama yang lebih baik. Amiin.

________________________________________
From: On Behalf Of Asad amiroel
Sent: Tuesday, February 17, 2009 1:43 AM

Saya percaya bahwa siapapun yang membaca tulisan anda pasti akan merasa bersyukur, karena di tengah2 kondisi bangsa yan carut-marut bergelut dengan kemiskinan ini, masih ada segelintir orag kaya yang dengan sangat iklas memberikan perhatian serta pelayanannya kepada orang2 yang sangat membutuhkan di sekitarnya. Saya yakin kemuliaan seperti ini patut dijadikan teladan dan secara terus-menerus dikembangkan dengan kekuatan yang lebih besar agar bisa menjangkau 'radius' yang lebih luas lagi sehingga benar2 menjadi amal soleh dan amal jari'ah yang menentramkan hati sekaligus membahagiakan baik di dunia maupun akhirat.

Sedangkan dalam salah satu point tulisan tersebut:…" apakah beliau-beliau ini tidak merasa sungkan bila harus curhat menyampaikan masalah ekonomi keluarganya kepada kita…." Ijinkan saya sedikit memberikan tambahan, penegasan -atau apapun namanya- sebagai bentuk dukungan berupa pandangan dari sudut lain yang moga2 bermanfaat.

Menurut hemat saya, menjadi orang kaya yang mempunyai prinsip kekayaan dengan konsep berbagi ternyata mendapat 'tugas yang lebih berat', dikarenakan mau tak mau harus mengikuti cara kerja sebagai berikut: Bahwa orang yang lebih mampu-lah yang harus mengetahui apa-apa yang semestinya dibutuhkan oleh si miskin atau si dhuafa. Secara psikologi sangat dipahami, sebab orang yang lebih rendah statusnya akan cenderung diam dengan bermacam2 alasan, misalnya: Takut, malu, sungkan, minder, terlalu curiga hingga dipenuhi oleh kebencian dan bahkan kutukan2 terpendam, menjaga harga diri, dsb. Artinya, si kaya-lah yang seharusnya pro-aktif untuk menanyakan, mencari tahu, dan memahami kebutuhan orang miskin/ dhuafa, dan bukan sebaliknya.

Berikut saya petik kisah yang sebenarnya sudah terlampau terkenal dan banyak diulang2, tetapi tidak ada salahnya diceritakan kembali (Menyusuri jejak Manusia Pilihan, Umar Bin Khattab; Abbas Mahmud Aqqad; hal 34-36):

Pada suatu malam Umar pergi ke pinggiran kota Hurra Waqim bersama Aslam, salah seorang pembantunya. Ketika mereka sampai di Shiror, Umar melihat cahaya api.
" Hai Aslam, aku melihat di sana ada serombongan tamu yang kemalaman. Mereka terpaksa berhenti di tempat itu karena kedinginan hingga membuat perapian untuk menghangatkan tubuh mereka. Mari kita ke sana," kata Umar sambil menunjuk tempat yang dimaksud. Merekapun pergi ke tempat cahaya api itu. Di tempat itu mereka menjumpai seorang wanita bersama anak2nya yang masih kecil. Di atas nyala api terdapat sebuah panci yang sedang digunakan untuk memasak sesuatu. Sementara itu anak2 kecil itu menangis tanpa henti.
" Assalamu'alaikum, hai ahli cahaya," kata Umar menyapa mereka. Ia tidak mengatakan "Hai ahli nar (api)" untuk menyapa mereka karena sangat membenci kata2 itu.
" Wa'alaikum salam," jawab wanita itu.
" Boleh aku mendekat?" tanya Umar mengajukan permohonan.
" Anda boleh mendekat kemari dengan baik atau meninggalkan kami," kembali wanita itu menjawab. Setelah mendekat kepada mereka Umar bertanya lagi," Mangapa kalian ada di sini?"
" Kami kemalaman dan kedinginan."
" Mengapa anak2 itu menangis?" tanya Umar ingin tahu.
" Mereka kelaparan, Tuan," jawab ibu itu memberitahu.
" Lalu apa yang ibu masak dalam panci itu"
" Hanya air untuk sekedar mendiamkan tangis mereka sampai tertidur," jelas ibu itu. "Allah beserta kita dan Umar," kata si ibu.
" Allah merahmati engkau. Darimana Umar mengetahui sedangkan engkau berada di sini?" tanya Umar lebih lanjut.
" Dia adalah pemimpin kami, tetapi sekarang dia mengabaikan kami," jawab sang ibu. Tidak lama kemudian, Umar mengajak Aslam untuk mengikutinya. Merekapun berlari dengan langkah yang sangat cepat ke gudang penyimpanan tepung. Umar mengambil 1 kantong tepung dan sepotong daging berlemak.
" Naikkan ke punggungku," kata Umar memberi perintah.
" Biar aku saja yang memikulnya," jawab Aslam.
" Apakah engkau yang memikul dosaku di hari kiamat?" tandas Umar.
Ditaruhnya satu kantong tepung di punggung Umar, kemudian berlari dengan cepat. Aslam mengikuti Umar di belakang. Sesampai di tempat wanita itu berada, Umar menaruh kantong tepung yang dibawanya. Diambilnya sebagian tepung gandum itu, lalu dimasukkannya ke dalam panci untuk dimasak.
" Aduklah tepung yang ada di dalam panci itu, aku akan menyalakan apinya," kata Umar kepada ibu itu. Jenggot Umar yang tumbuh lebat sampai dipenuhi asap karena ia terus meniup agar api tetap menyala sampai makanan itu masak. Umar menurunkan makanan yang sudah masak kemudian meletakkannya di dalam talam.
" Berikan makanan kepada anak2mu yang kelaparan. Biarlah aku yang akan mendinginkan makanan ini," kata Umar.
Setelah anak2nya kenyang wanita itu berkata," Terimakasih, Tuan. Anda lebih baik daripada Amirul Mukminin Umar. Kiranya Anda lebih tepat untuk menjadi pemimpin kami."
Wanita itu sama sekali tidak mengetahui bahwa laki2 yang telah menolong dan sekarang ada di hadapannya adalah Amirul Mukminin Umar bin Khattab.r.a.

Cerita2 yang penuh hikmah, cinta-kasih, welas-asih terhadap dhuafa seperti itu banyak sekali dijumpai dalam sejarah kehidupan seorang Umar bin Khattab. Hal itu membuktikan bahwa dia sangat proaktif untuk mengetahui dan mendengar keluh kesah si miskin tanpa menunggu mereka yang mendatanginya. Orang2 miskin memang sering berkeluh kesah, tetapi mereka merasa lebih nyaman berkeluhkesah kepada sesama orang2 miskin pula. Akhirnya, mereka hanya menemui jalan buntu.

Dalam forum milis ini, banyak orang2 yang mencari kebenaran, pencerahan dan ketenangan hati dengan menggali sumber2 ilmu dan kebijaksanaan illahiah. Namun, mengulang kembali kata2 seorang Iqbal: Fakta pengalaman religius adalah sama dengan fakta2 lain dengan pengalaman manusia. Bahwa agama bukanlah masalah sebagian kehidupan manusia, bukan hanya sekedar pikiran, bukan hanya perasaan, juga bukan hanya sekedar tindakan saja; agama ialah pernyataan manusia seutuhnya. Dalam kehidupan ini pikiran dan tindakan, naluri dan akal menjadi satu. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: Bisakah seseorang mencapai puncak kerohanian melalui penyucian diri dan kalbu, selain dengan lelaku dzikir maupun lelaku spiritual yang metodik, tetapi sekaligus juga dengan amaliah di dunia nyata? Sehingga seseorang yang (misalnya) memberi sepiring nasi buat si miskin yang kelaparan akan mengalami ekstase yang sama persis seperti orang suci yang bertemu dengan Tuhannya? Manusia
tidak hidup di awang2, perikehidupan muslim sejati adalah kehidupan seorang manusia yang benar2 kongkrit baik jasmani maupun rohani. Wallahu'alam.

--- WIYOSO HADI wrote:

Alhamdulillah, terima kasih postingnya, ya mengatasi kemiskinan masyarakat adalah PR besar. Dan salahsatu barometer kecil untuk mengetahui apa mungkin PR besar tersebut dapat kita tangani dengan baik atau tidak adalah bagaimana kita menangani "PR-PR" kecil kita sehari-hari, seperti apakah:
- Yang ikut kita di rumah: mas/mbak/mbok pembantu RT dan pak/bang sopir di rumah sudah tercukupi kesejahteraan fisik, psikologis dan spiritualnya
- apakah beliau-beliau ini, saudara/i kita ini, telah mendapat nilai tambah secara materiil, moril, spiritual selama ikut dengan kita
- apakah beliau-beliau ini ridho dan senang berkerja kepada kita
- apakah beliau-beliau, pembantu dan supir kita, mendapat jatah makan yang sama dengan empu rumahnya..
- dan bagaimana dengan "saudara-sudara" kita para cleaning services dan para satpam di kantor apakah mereka juga sudah mendapat perhatian dari kita
- apakah beliau-beliau ini tidak merasa sungkan bila harus curhat menyampaikan masalah ekonomi keluarganya kepada kita
- apakah beiiau-beliau ini (bila muslim) rajin dan senang ikut sholat berjama'ah bersama kita di kantor..
- dan bila beliau-beliau ini beda agama apakah sudah terjamin dan terpenuhinya hak-hak mereka untuk beribadah sesuai agamanya..?

Beliau-beliau semua adalah juga "saudara-saudari" kita yang wajib menjadi perhatian kita. Mengerjakan PR-PR besar menjadi "kurang mendapat rahmat, barokah, dan ridho-Nya" bila kita abaikan "PR-PR" kecil ini. Semoga Allah ta'ala senantiasa membuka hati kita untuk terus mengerjakan PR-PR besar dan PR-PR kecil kita dengan ikhlas dan sabar..

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah, ayat 177)
Ya Allah murnikan niat dan usaha kami..

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ
ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَاللَّهُ
رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

artinya:
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." (Q.S. Al-Baqarah, ayat 207)

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا
وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

artinya:
"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (Q.S. Al-Baqarah,ayat 201-202)

Amiin.

[Dikutip dari milis Komunitas SUARA]

________________________________________

PH PRO
Indonesia

Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3
http://downloads.yahoo.com/id/firefox/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
-------------Petunjuk berJUALAN-----------------
bergabung : jualan-subscribe@yahoogroups.com
posting   : jualan@yahoogroups.com
berhenti  : jualan-unsubscribe@yahoogroups.com
arsip     : http://groups.yahoo.com/group/jualan/messages
------------------------------------------------
Sopan-santun adalah kunci mendapatkan PELANGGAN.
Kejujuran adalah kunci sukses anda berJUALAN.
!!DILARANG MENGIRIMKAN POSTING ARISAN BERANTAI (SEMISAL AKSARANET DLL.)!!
------------------------------------------------
Pelanggaran terhadap ketentuan akan mendapat sanksi dikeluarkan dari anggota milis !!!

Kunjungi situs para Pemberani
*************************************************************
SITUS FAVORITE KU
*************************************************************
Ingin bisnis,usaha atau iklan anda LARIS MANIS ?
pasang aja di iklan baris GRATIS www.larismanis.biz
dikunjungi oleh ribuan neter dari nusantara & mancanegara
*************************************************************
Ingin punya Toko Online yang Mudah - Murah & Menguntungkan ?
klik aja www.pemberani.web.id
*************************************************************
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Ads on Yahoo!

Learn more now.

Reach customers

searching for you.

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar