Rabu, 25 Maret 2009

[sekolah-kehidupan] TUKANG BAKSO ITU........(CATATAN KAKI)

TUKANG BAKSO ITU.........
Sudah baca artikel "Kisah Tukang Bakso yang Inspiratif" di kaunee.com? Waah rugi deh kalau nggak baca, ceritanya inspiratif.
Dikisahkan seorang tukang bakso membagi pos keuangan menjadi 3 bagian. Jika tukang bakso ini menerima bayaran dari orang yang membeli, dia langsung membagi uang itu ke dalam 3 tempat. Ke laci, yang satu ke dompet dan yang berikutnya ke kaleng bekas, semacam kencleng.
Ketika ditanya, mengapa dia melakukan hal itu dan apa maksudnya? Dia menjawab, "1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari untuk keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq /sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso saya selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena saya ingin menyempurnakan agama yang saya pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar, Maka kami sepakat dengan istri bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini kami harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji.. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi saya dan istri akan melaksanakan ibadah haji. (matadunia.com)
Sehabis membaca artikel ini, saya menjadi teringat pada kisah sahabat Rasulullah Saw yang bernama Abdurrahman bin 'Auf ra.. Dia membagi hartanya juga menjadi 3 bagian. Satu bagian untuk keluarganya, satu bagian siap untuk dipinjamkan ke orang lain dan satu bagian lagi dalam bentuk piutang.
Serupa tapi tak sama. Sahabat Abdurrahman bin Auf ra. merupakan salah seorang sahabat Rasulullah yang kaya. Hartanya benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan dunia dan akhirat. Kepentingan dunianya terpenuhi dengan tetap bertanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kepentingan akhiratnya terpenuhi bahwa menolong orang termasuk perbuatan amal shalih yang tidak bisa dianggap ringan.
Sikap ini juga nampak pada abang tukang bakso. Dia begitu piawai mengatur keuangan dirinya. Untuk keluarga ada posnya sendiri, untuk fakir miskin juga ada jatahnya dan untuk niat mulia naik haji juga ada bagiannya. Perpaduan dunia akhirat yang menjadi landasan tukang bakso ini.
Suatu semangat yang luar biasa. Seorang tukang bakso dapat sedemikian rupa mengatur keuangannya. Untuk memperoleh ridha Allah tidak bisa dengan amalan 'recehan', amalan 'asal jadi'. Abang tukang bakso berprinsip dengan amalan yang terbaik, pengorbanan yang maksimal ingin menggapai sejumput ridha illahi.
Abang tukang bakso ini seolah seorang professional yang memiliki rencana jangka panjang yang briliant. Target yang ingin dicapainya juga tidak tanggung-tanggung, target tertinggi.
Bagi mereka yang berpendapatan tinggi, pembagian pos –hingga beberapa pos- bukan merupakan masalah. Tapi bagaimana mereka yang berpenghasilan pas-pasan? Setengah untuk keperluan keluarga dan setengahnya lagi buat beli mobil BMW misalnya, padahal tinggal di rumah kontrakan.
Mungkin untuk mereka yang berpenghasilan pas-pasan, keinginan di atas terlalu mengada-ada. Terlalu berlebihan.
Tapi tidak demikian bagi abang tukang bakso itu. Dia tidak mau dikatakan sebagai orang yang tidak mampu. Menurutnya semua orang bisa dikatakan mampu, yang terpenting dia berniat.
Menurutnya, definisi 'mampu' dapat dikategorikan oleh masing-masing orang. Kalau kita mendefinisikan tidak mampu, maka selamanya kita tidak akan mampu. Tapi kalau kita mengkategorikan diri sebagai orang yang mampu, maka insya Allah dengan kekuasaan dan kewenangan-Nya akan membuat kita menjadi mampu.
Kalau semua orang memiliki rasa optimis seperti tukang bakso ini, mungkin tidak ada orang yang mencari pelarian ke minuman keras dan narkoba. Jika semua bermental seperti tukang bakso ini, tidak ada orang yang mudah menyerah. Andaikan semua orang bermental baja, tentu tidak ada orang yang bunuh diri.
Tapi tidak semua orang dapat bermental baja seperti abang tukang bakso ini. Seorang mahasiswa, terpelajar dapat saja bermental 'tempe', walau ilmu yang dimilikinya segudang. Seorang pengusaha terkenal dapat saja seolah mendapat jalan buntu dan tidak dapat bergerak ke mana-mana. Tapi tidak bagi tukang bakso itu, dia yakin Allah Maha segalanya. Allah dapat merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Harta bagi sebagian orang dapat menjerumuskannya. Barang-barang yang tidak perlu, dibelinya; barang-barang yang tidak dibutuhkan diupayakan untuk dimilikinya. Barang-barang yang berkaitan dengan gengsi saja, dia upayakan untuk dimiliki.
Bagi yang berpenghasilan tinggi, mungkin akan memiliki angan-angan dan rencana yang beraneka ragam. Dari yang penting, ½ penting, agak penting, tidak begitu penting hingga yang tidak penting.
Namun bagi yang berpenghasilan pas-pasan, mungkin yang ada dibenaknya adalah rencana atau cita-cita yang benar-benar penting saja.
arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com


Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Car groups and more!

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Group Charity

GiveWell.net

Identifying the

best non-profits

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar