Rabu, 25 Maret 2009

[zamanku] Spiritualitas Wanita

T = Wah, tulisan berjudul "Mesias atau Imam Mahdi artinya simbolik" kesannya filosofis and sufis sekali, Mas Leo.

Saya setuju tentang konsep neraka dan surga, serta pahala dan dosa. Seperti: kalau jalan kaki ke mesjid pahalanya sama dengan puasa sekian hari, dll.

Kok aneh, emang Tuhan pedagang ya? Kalau kamu begini maka begitu... Emang kita ini anak kecil yang harus diiming-imingi surga segala untuk berbuat baik?

Namun, karena konsep Tuhan saya masih konservatif, saya masih bingung menghubungkan Tuhan yang Higher Self dengan Tuhan yang katanya Sang Pencipta Alam Semesta.

Apalagi bila kita membaca The Divine Matrix nya Gregg Braden, saya masih mencoba mencari koneksinya.

Barangkali Mas Leo bisa membantu? Thanks for sharing, sangat enlightening.

J = Tuhan itu konsep saja yg diperdagangkan oleh orang-orang yg berada di institusi-institusi keagamaan. Ada lembaga-lembaga agama, dan merekalah yg memperdagangkan Tuhan dengan bilang bahwa Tuhan akan meridhoi anda kalau anda mengikuti syariat yg katanya dari Tuhan, pedahal itu semua buatan manusia belaka. Buatan manusia biasa-biasa saja, yg tidak lebih dan tidak kurang daripada anda atau saya.

Menurut pengalaman saya, lebih baik kita langsung saja bilang kepada orang-orang yg belum tercerahkan itu bahwa semua agama itu ciptaan manusia belaka.

Siapa yg bilang bahwa Tuhan itu pencipta alam semesta? Manusia yg bilang.

Siapa yg bilang Tuhan mau supaya kita berdoa, berpuasa, dan berzakat? Ya, manusia juga yg bilang. Segalanya itu buatan manusia belaka.

Manusia-manusia itu membuat aturan atau syariat dengan mengatas-namakan Tuhan, yg dalam tradisi Timur Tengah terkadang disebut sebagai Allah.

Dan orang-orang yg membuat agama itu akan membodohi manusia-manusia lainnya dengan bilang bahwa hanya merekalah yg bisa membuat aturan atas nama Allah. Manusia lain tidak bisa.

Itu pembodohan massal yg masih dilakukan oleh orang-orang yg berjualan agama sampai saat ini. Dan mereka bahkan ada juga yg berpendapat bahwa kita tidak boleh bilang bahwa mereka itu jualan Allah, pedahal emang jualan Allah. Allah itu bahan dagangan yg, maybe, paling laris di Indonesia.

Sebentar-sebentar orang Indonesia akan bilang: Oallah!

Atau: Ya Olloh.

Atau: Bismillah.

Semuanya itu ada kata Allah-nya.

Allah itu kata yg pasaran sekali di Indonesia, sangat murahan. Saya juga terkadang bicara pakai kata insyaallah. Kalau saya tahu saya tidak bakal datang, maka cukup saya bilang insyallah datang, pedahal niatnya tidak datang. Gitu aja kok refot?

Pada pihak lain, ada Allah yg merupakan kesadaran tinggi di dalam diri manusia. Inilah Allah yg asli, dan bukan yg adanya di dalam kitab-kitab yg disucikan itu.

Segala kitab-kitab yg disucikan oleh berbagai agama itu merupakan benda mati belaka. Cuma kitab saja kan? Bentuknya buku bukan? Itu benda mati, dead.

Yg hidup itu adalah pikiran anda, kesadaran anda.

Kalau anda membaca suatu ayat, dan anda bisa menangkap essensinya, maka ayat itu akan membentuk suatu medan energi di dalam pikiran anda.

Itu cara kerja pikiran kita manusia.

Makanya kita juga harus hati-hari juga, karena segalanya itu bekerja berdasarkan kesadaran kita sendiri. Kalau kita parno takut dosa dan masuk neraka, maka jadilah kita seperti itu. Kalau kita biasa-biasa saja, maka biasa-biasalah kita.

Anda bisa menghabiskan waktu berpuluh tahun untuk mempelajari konsep tentang Tuhan dari berbagai agama. Semuanya konsep saja. Bahkan ibadah dan segala macam puasa berikut jenis-jenis amal dan pahalanya juga merupakan konsep belaka.

Bahkan cara berpakaian orang yg dibahas oleh lembaga-lembaga agama itu merupakan konsep belaka. Bahkan jenis pakaian wanita yg konon diridhoi oleh Allah itu merupakan konsep belaka, pemikiran belaka.

Mereka berpikir secara primitif: ada umat Allah, dan ada umat Setan. Kalau agamanya sama namanya umat Allah, kalau agamanya beda namanya umat Setan. Pedahal itu cara berpikir parno, di luar akal sehat, walaupun kita juga tahu bahwa masih ada orang yg berpikir seperti itu, yg juga merupakan hak orangnya sendiri.

Sampai saat ini juga masih ada orang yg mencoba jualan Allah dan Al Quran kepada saya. Mereka menuntut agar saya mengakui bahwa Al Quran itu luar biasa super. Saya bilang, apanya yg super? Itu buku biasa-biasa saja. Dan saya juga akan bilang seperti itu tentang kitab-kitab yg disucikan oleh agama-agama lainnya.

Bilang bahwa Al Quran merupakan buku biasa saja merupakan HAM Kebebasan Berbicara yg ada di saya, dan sama sekali bukan penghinaan.

Orang-orang beragama itu memang aneh sekali. Mereka menuntut kita untuk ikut juga menghormati apa yg mereka hormati, pedahal apa yg mereka hormati itu seringkali tidak pantas untuk dihormati.

Praktek memperlakukan wanita sebagai warga kelas dua di sebagian kalangan yg mengaku Islam jelas sangat primitif dan sama sekali tidak pantas dihormati. Saya munafik kalau saya bilang bahwa memang pantas wanita dilecehkan seperti dalam Islam karena itu kehendak Allah.

Kalau saya bicara seperti itu, maka saya sama gilanya seperti ulama-ulama Islam yg membedakan manusia berdasarkan "kodrat". Kodrat apa? Cuma konsep untuk diskriminasi saja bukan? Untuk menempatkan wanita sebagai jajahan pria, walaupun saya juga tahu bahwa ada sebagian wanita yg memang suka dijajah oleh pria.

Nah, apakah lalu saya harus memuji-muji praktek diskriminasi yg dilakukan oleh kalangan Islam dan agama-agama lainnya dengan alasan bahwa orang-orangnya itu ikhlas dan pasrah dijajah? Tidaklah. Saya tahu bahwa segalanya itu berubah. Banyak wanita yg diperlakukan sebagai benda oleh ulama-ulama Islam itu sudah sadar juga kok. Tinggal tunggu saatnya saja untuk menendang segalanya.

Dan kalau mereka meninggalkan agama, mereka akan melakukannya dengan total, tanpa gembar-gembor. Tinggalkan saja. Cuma itu caranya.

Allah yg asli akan tetap ada di dalam kesadaran di diri anda apapun yg dikatakan oleh mereka yg rujukannya adalah agama, baik agama apapun, baik berupa pujian atau makian.

Just be yourself!

Kalau anda menjadi diri sendiri, artinya anda kultivasi spiritualitas anda yg asli. Women spirituality, spiritualitas wanita. Dan anda akan menemukan bahwa ternyata anda itu tidak seperti yg di stereotype-kan oleh para pria yg duduk di lembaga-lembaga agama itu.

Anda akan menemukan bahwa anda sama spiritualnya dengan para pria. Bahkan, kemungkinan anda lebih spiritual dibandingkan dengan kebanyakan pria yg spiritualitasnya tidak naik-naik karena berputar di sekitar konsep amal dan ibadah saja yg secara spiritual tidak ada nilainya.

Spiritual artinya berani menjadi diri sendiri. Agama-agama itu paling jauh cuma metode belaka untuk kultivasi spiritualitas, tetapi ada batasnya juga. Kalau sudah berbicara tentang "kodrat" dan praktek diskriminasi dalam agama-agama, maka artinya kelayakan agama itu sebagai suatu metode untuk kultivasi spiritualitas sudah sampai ambang batasnya.

Untuk lebih menjadi diri sendiri, lebih spiritual merangkul Allah yg merupakan bagian dari kesadaran anda sendiri, akhirnya anda harus lepas dari agama juga.

So, itulah tahapannya, dan itu saja yg dijalani sekarang, dan akhirnya nanti anda akan sedikit demi sedikit memahami apa itu manusia, apa itu kesadaran, dan apa itu yg namanya manipulasi.

Dan anda akan tidak takut lagi untuk bilang bahwa manipulasi adalah manipulasi. Pembodohan massal is pembodohan massal, baik terang-terangan maupun terselubung dalam bentuk ajaran agama.

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia.



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

__._,_.___
Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: zamanku-subscribe@yahoogroups.com

Klik: http://zamanku.blogspot.com
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Weight Management Challenge

Join others who

are losing pounds.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Discover Car Groups

Auto Enthusiast Zone

Check out the

Y! Groups blog

Stay up to speed

on all things Groups!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar