Maaf... posting tulisan sblmnya terputus jd tdk lengkap.
Wah ternyata ada juga yg baca tulisan saya yg panjang itu.... ini ada satu lagi yg panjaang juga... sy mau tahu siapa yg "kuat" baca - yg jelas topiknya cukup menarik deh. Saya telah mendapat e-mail jg dari P Freddy Pieloor utk bertemu dan berdiskusi tapi realisasi pertemuan terdekat Juni krn domisili saya di Surabaya. Sebenarnya yg penting solusinya apa, mungkin kalau perlu ada buku jilid 2 yang khusus membahas / compare beda fasilitas/manfaat, biaya2 dan kinerja serta sistem perpajakan antara produk unitlink, asuransi dan reksadana yg ada di Indonesia (bahkan yg asing di luar negeri sekalian). Sekaligus juga perbandingan manfaat dan biaya2 serta kekuatan perusahaan asuransi di Indonesia, bukan dari kriteria2 umum saja spt yang ada di majalah Investor saja.
Yang jelas tdk bisa dipungkiri asuransi unitlink adalah suatu produk yang secara pasar sukses di Indonesia, memang yang bisa booming justru kadang bukan produk terbaik. Seperti industri makanan contohnya - justru yg paling laris & menguntungkan di dunia (dan paling mahal franchise nya) adalah produk2 fast food yang sudah terkenal sebagai junk food seperti McDonalds atau KFC. Tapi karena sistem marketing yang hebat mereka bisa jadi best seller. .... jelas bukan karena produknya yang hebat. Jadi semua produk yang diserahkan ke mekanisme pasar, ditentukan oleh pasar siapa yg bisa menjadi "best seller". Kalau ada yg mau "bersaing" misalkan itu term insurance mau dipasarkan krn lbh murah, efisien dengan manfaat yg sama blm tentu juga bisa selaris produk best seller di suatu negara - jelas di luar negeri fast food (junk food) ataupun rokok pun sudah ga laris lagi krn kesadaran kesehatan masyarakatnya. Persis spt unitlink yg sudah ga laris lagi di luar negeri
krn kesadaran financial masyarakatnya dan alternatif variasi produk asuransi dng manfaat dan biaya yg lbh murah dr unitlink tentunya
Mari kita bandingkan.. .. banyak depot orang jualan ayam goreng lbh enak dan lbh murah, lbh sehat daripada KFC atau McDonalds tapi pemiliknya gak bisa sekaya pemilik McD atau pemilik KFC yg jualan junk food itu krn gak selaris dan outlet sebanyak KFC misalnya. Juga sy kenal banyak pegawai rokok besar yg hidupnya makmur dr kerja di perusahaan rokok yg jelas dia tahu produknya merusak kesehatan masyarakat. Dari segi "bisnis" pastinya sama2 cari keuntungan kan, JADI.... mana yg lebih "DOSA" pemilik franchise junk food, pegawai pabrik rokok, atau agen unitlink yg miss-selling ? Hayooo... tidak utk menghakimi krn kita bukan Tuhan, just for thought saja....
Pasar memang tidak bisa dilogika... dan sekedar dihitung di atas kertas, produk murah dan bagus harusnya laris gitu, dan produk jelek yg merusak kesehatan, mahal pasti gak laku. Kalau junk food & rokok merusak kesehatan orang, at least unitlink sekedar lbh mahal & berpotensi miss-selling - tdk merusak kesehatan (mgkn lbh membebani isi kantong saja). Produk asuransi bukan spt makanan/pakaian/ rumah yg dicari orang krn dibutuhkan DAN diinginkan, PLUS bisa nambah gengsi pembelinya juga ... tapi Asuransi adalah suatu produk yg dibutuhkan cuman utk membuat orang menyadari kebutuhannya harus ada edukasi - dan.... tdk ada yg tahu serta peduli kalau kita punya asuransi atau gak, jadi jelas gak ada "gengsi"nya beli asuransi - emosi baru bisa disentuh dng cara memberikan gambaran kalau "terjadi apa2.... tentunya yg negatif" ke anggota keluarga dan bisa jadi bikin orang yg picik pikirannya malah gak senang hati :) .... kalau disentuh emosinya ttg "cinta keluarga",
gampang mana menyentuh emosi orang beli asuransi utk keluarga atau menyentuh emosi orang beli rumah, pendidikan terbaik, makan di McD/KFC atau beli mobil utk keluarga - mungkin kalau divoting ke anggota keluarga aja mendingan gak beli asuransi tapi makan2 di McD aja tiap minggu.... jadi asuransi di Indo jelas susah penetrasi/jualnya kalau tanpa "iming2" atau diwajibkan oleh pemerintah atau sudah menjadi minded di masyarakat melalui kebiasaan/pendidika n.
Saya agak kuatir bahwa bila di Indonesia, produk asuransi ini tdk dipasarkan dengan komisi total 20% spt unitlink misalnya, para agen asuransi yg sekarang ini pasti kebanyakan akan memilih menjalankan MLM saja yang mestinya justru komisinya bisa lbih gede daripada sekedar 20% sekali jualan dan bisa member get member juga (shg bisa jg passive income kalau sukses)-apalagi yg sistem binary, cari 2 orang bila pas bisa langsung passive income :) nah lu... ajak orang jadi agen asuransi pun juga merupakan tantangan bagi perusahaan asuransi - krn "saingan" dengan profesi lain, dan realitanya (yg pahit tapi real) kebanyakan orang pasti milih yg lbh gampang dan cepat hasilkan duit drpd idealisme.
Dalam dunia bisnis, tdk bisa itu terlalu idealisme tinggi jual produk sebagus mungkin dng biaya semurah mungkin dan biaya marketing sekecil mungkin dan menjadi best seller lagi, kalau produk jualan nya sudah susah dan komisi kecil lagi, ditolak2 orang, kadang dihindari orang juga - siapa yg mau jadi agen asuransi - mending agen MLM aja deh, toh sama2 "bantu orang" juga plus bisa passive income :) Kalau gak diringkas dng investasi spt asuransi murni memang pasti dijamin susah jual asuransi di Indonesia - dan term insurance kelihatannya jauh lebih kecil komisinya - saya tdk yakin mayoritas marketing mau jualan produk (apalagi yg full timer) walau bagus tp kurang memberikan keuntungan baginya - this is market, and this is bussiness... Lagian, orang Indo adalah pembeli emosional bkn rasional - bahkan Zig Ziglar pun mengatakan menjual produk/brand itu emosional bukan rasional. Utk asuransi, orang rata2 beli dulu, baru dipikir2 kok ternyata bagus, atau kok
ternyata jelek dan ujung2nya kalau ga ngerti atau merasa "rugi" baru cari siapa yg bisa disalahkan selain dirinya sendiri :) bukan dipikir2 dan dibandingkan dulu baru dibeli... Jadi gak bisa dilogika mayoritas masy Indo beli asuransi karena mereka keliling dulu banding2kan produk2 asuransi plus investasi dng cara yg baik dan benar atau nyari financial consultant utk konsultasi yg tdk gratis, lha merasa perlu beli aja belum, ngapain repot2 keliling cari? Itulah orang Indonesia... . orang asing/barat pastinya lbh rasional drpd kita org timur yg ada sungkan nya, ada social obligation dll...
Walau sy tidak senang kalau "semua orang" bisa jadi agen asuransi, sebenarnya itu jg adalah "peluang" utk nasabah yg ngerti. Kalau mau lebih "irit" calon nasabah asuransi (jg unitlink) juga boleh dan bisa jadi agen dulu baru beli polis asuransi di company ybs, toh jadi agen asuransi itu gratis dan itung2 belajar ttg produk asuransi yg Anda beli itu krn training2 lengkap disediakan oleh perusahaannya - sekali lagi... semuanya gratis. Jadi biaya marketing tadi at least 50% balik ke kantong Anda sendiri plus tambahan ilmu gratis. Jadi waktu ditawari sama agen asuransi dan setelah keliling membanding2kan serta nemu yg cocok, silakan saja daftar sekalian jadi agennya baru membeli polis asuransi utk anda sendiri dan keluarga - bisa kok, kan komisi agen balik juga ke kantong Anda toh :) Setelah beli pun misalkan Anda gak jualan lagi juga bisa - paling stlh 6-12 bulan di-terminasi, tapi setidaknya duit komisi sudah balik ke Anda sebagian :) Sip kan .... nanti
urus klaim pun Anda sudah ngerti semua krn sudah training, krn diageni sendiri jadi gak perlu tergantung agen-walau berobatnya ke luar negeri sekalipun. Krn di luar negeri nasabah urus klaim sendiri, antara lain itulah yg bikin asuransi luar negeri lbh murah - self service dan tdk perlu tenaga pemasaran keliling yg msh perlu repot2 merubah mindset dan menjelaskan lagi perlunya asuransi.
Kalau dipikir2... bila orang Indo sudah pada melek financial dan semua sudah beli asuransi sukarela apalagi bila pemerintah sudah mewajibkan asuransi - walau mungkin itu 30-50th ke depan sekalipun .... saya jadi mikir artinya ke depan kemungkinan besar gak perlu agen asuransi lagi dong spt di luar negeri, jadi prospek bisnis agen asuransi jelek dong.... lalu jadi tambah mikir ngapain ya org jadi agen asuransi apalagi kalau komisi kecil bila gak jual unitlink - kalau ngotot jual unitlink wah hati nurani gak tenang krn ada buku P Freddy dan info2 di internet itu, prospek profesi agen asuransi ke depan terancam aturan pemeritah wajib asuransi spt di luar negeri yg gak perlu jasa agen lagi - wah... kalau saya sih mikir: mending kerja yg lain aja deh.... dan ujung2nya kalau agen asuransi semua gak mau jualan karenanya, lalu siapa yg membangkitkan kesadaran asuransi saat ini? Di dunia pendidikan pun saat ini gak ada itu pelajaran financial education dan
pentingnya asuransi.... nah, lagi2 buah simalakama industri asuransi di Indonesia.
Bila dunia pendidikan formal atau pemerintah sudah campur tangan, barulah bisa produk asuransi ini tdk sekedar menjadi produk pemasaran belaka, tapi produk wajib... shg kualitas & biaya2nya bisa terkontrol spt di negara maju. Tapi siapa yg menjamin kualitas BUMN sini, kalau asuransi diwajibkan dan dimonopoli spt PLN atau Telkom, jadi ada perusahaan asuransi BUMN nasional, apa sdh sanggup profesional- bila kolaps apa pemerintah Indo mau dan mampu tanggung jawab spt pemerintah US yg nalangi AIG? Sekedar info, dana yang dikelola perusahaan asuransi asing yg ada di Indo seperti Pru, Manulife, Allianz, AIG atau AXA semuanya lebih dari 10x lipat cadangan devisa negara Indonesia... ..
Bahkan saya pernah post ke Yahoo answer 11 bln lalu : http://answers. yahoo.com/ question/ index?qid= 20080530024517AA a3XDO ... tapi ga ada yg bisa atau mau kasih jawaban. So far, sy tidak merasa perlu nutup polis Pru saya sih walau unitlink, krn akuisisi (biaya marketing) nya sudah selesai dan sdh balik ke sy sebagian besar, biaya2 asuransinya msh bersaing, dan manfaat ass kesehatannya kalau dibandingkan produk term di Indo lbh memadai. Tapi kalau untuk nambah asuransi kelak, bolehlah... tapi mesti yg memenuhi kriteria di pertanyaan yahoo answer saya tentunya plus nanti tetap sy compare manfaat2 dan kekuatan company nya. Bagi yg bisa memberikan jawaban, harap kontak saya, soalnya P Freddy & Bu Ligwina pun blm memberikan jawaban produk asuransi mana yg memenuhi kriteria2 sy itu....
Regards,
Lily
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/