kalo gitu kita jualan dong all Bakrie
Hendrik Limbono wrote:
> sebaiknya sih saham - saham grup kayak gini KALAU mau dibeli, sebaiknya dibeli berdasarkan analisa fundamental saja. jangan liat2 isu, soalnya sepertinya mereka ini mau jadi kayak MNCN perusahaan berita. yang punya banak stok berita. Berita baik maupun buruk.. Walau cuman di catatan tapi FATAL lho.. karena menyangkut sumber pendapatan BUMI yang terebsar yaitu KPC dan ARUTMIN. BUMI menurut saya fair value sih 2500. Tapi kalau harga udah segini gak mau beli nambah, buat saya sih, BELI MAX diskon 50% dari harga wajar. HOLD aja kalee hingga 2500. KALAU kita pakai pikirn positif, yah anggap aja MANUSIA BISA SALAH. tapi kok dalam1 grup ya??? hmm..interesting Kalau kita pake pikiran CURIGA nah ini
> dia... kayaknya ada yang pengen publik buang BUMI nih.... Salah satu kriteria saya dalam membeli saham buat investing adalah MANAJEMEN yang baik, jujur, bersih dan GAK PINTAR DALAM FINANCIAL ENGINEERING, gak neko - neko, gak banyak omong tapi banyak bekerja. kalau mau banyak omong atau mau jadi perusahaan berita, gabung aja ke MNCN atau SCMA. ============ ========= ========= ========= Dolgado The Indonesia Stock Exchange Consultant dolgado.com dolgadofund. blogspot. com From: multikartu edogawa <multikartu@
> JAKARTA. Bertambah satu lagi anak usaha Grup Bakrie yang harus merevisi laporan keuangan. Kali ini, giliran PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan revisi karena salah menulis beberapa angka dalam laporan keuangan kuartal I-2009 yang tidak diaudit. Kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BUMI menyatakan, kesalahan penulisan itu hanya terdapat di catatan
> (notes) laporan keuangan. Tapi, ternyata banyak koreksi yang harus mereka lakukan. Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava menyatakan, revisi tersebut tidak membawa dampak apa-apa. Sebab, BUMI hanya merevisi catatan laporan keuangan.. Kesalahan bukan pada isi laporan keuangan. "Tidak ada yang berubah dengan neraca laba rugi perseroan," terang Dileep, dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, kemarin (7/5). Toh, revisi laporan keuangan ini tetap ironis. Apalagi, akhir pekan lalu, BUMI baru saja mendapat penghargaan sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang memiliki tata kelola yang baik atau good corporate
> governance dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Adalah Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Ahmad Fuad Ramhany yang menyerahkan penghargaan itu di Bali. Makanya, investor menganggap manajemen BUMI sudah keterlaluan. "Kalau memang sudah tidak mampu, ya, lebih baik mundur saja," tandas Ketua Kelompok Investor Publik Saham BUMI (KIPS BUMI) Oetomo Rully Susanto. Ia kesal lantaran manajemen BUMI bisa salah menulis beberapa informasi penting. Ia mencontohkan, kesalahan pada persentase kepemilikan BUMI di sejumlah anak perusahaannya. Dalam laporan tersebut, tertulis
> kepemilikan langsung BUMI pada PT Arutmin Indonesia yang di tahun 2008 baru 70%, kini meningkat menjadi 100%. Tidak hanya itu, kepemilikan langsung perseroan pada PT Kaltim Prima Coal (KPC) juga naik, dari 13,6% menjadi 95%. Padahal, kedua aset itu merupakan aset BUMI yang paling berharga. Dengan penambahan kepemilikan, logikanya pendapatan BUMI juga akan bertambah. "Keputusan investor bisa sangat terpengaruh oleh keterangan itu," kata Rully. Kepala Riset Batavia Prosperindo, Suherman Santikno juga mencium keganjilan dalam kesalahan BUMI. "Sepertinya mereka mencoba memberikan sinyal-sinyal tertentu ke pasar," kata
> Suherman. Suherman menambahkan, fenomena salah ketik ini adalah hal baru di Bursa Efek Indonesia, dan semuanya terjadi di Grup Bakrie. Ini merupakan kali ketiga perusahaan di Grup Bakrie salah menuliskan kinerja. Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Sumatra Tbk (UNSP) juga tak teliti lantas merevisi laporan keuangan mereka. Risikonya, ini bisa membuat investor asing menyingkir. "Seperti sekarang, mayoritas pemegang saham BUMI adalah investor lokal," kata Suherman. Yuwono Triatmodjo, Rizki Caturini http://www.kontan. co.id/index. php/investasi/ news/13276/ Kini_Giliran_ BUMI_yang_ Revisi_Laporan_ Keuangan ???.......
>
Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.
SEMUA POSTING DI MILIS INI TANGGUNG JAWAB PENGIRIM EMAIL DAN BUKAN ADMIN MILIS. SEMUA POSTING DI MILIS INI BUKAN UNTUK MENGAJAK MEMBELI ATAU MENJUAL EFEK. SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU PEMILIK MODAL.
saham-unsubscribe@yahoogroups.com untuk berhenti dari milis saham
saham-subscribe@yahoogroups.com untuk bergabung ke milis saham
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe