Mengutip tulisan terdahulu dr p Septer : "Lebih baik kehilangan uang dari pada capek baca buku, konsultasi, mikir2 ...." Wah, pemikiran p Septer tmsuk yg profil resikonya cukup tinggi ini dan bisa jadi duitnya banyak ..... shg gak kuatir kehilangan uang investasinya. Beda pemikiran kali ya... tp bukannya sy bilang salah lho, kan tiap orang beda2 profil resikonya, kalau sy sih penganut paham dipelajari dulu (investasi waktu utk mempelajari) baru menginvestasikan uang scr serius (kalo investnya kecil2an banget sih msh oke - tp ya hasilnya juga kecil2an). Biasanya sy compare juga perusahaan dan fund manager yg bagus kinerjanya (bila invest reksadana) walau memang tdk menjamin masa depan, tp bila kinerja masa lalunya aja jelek, wah gimana masa depannya nanti.... itu sih kalau pemikiran saya.
Mau langsung invest duit tanpa tahu jelas dulu sih boleh saja asal tdk menyesal bila kelak ternyata bukannya untung tetapi rugi krn semua instrumen yg sifatnya tdk dijamin spt misalnya reksadana saham "teorinya" lbh bijak kalau dipelajari dulu bila mau memilimalisir resiko kehilangan uang dan mau invest serius. Kalau cuma invest reksadana yg sebenarnya ada fund manager nya juga tdk terlalu lama/sulit utk dipelajari - gak perlu sampai belajar cara hitung NAB lah, ini itu terlalu mendalam... yg penting tahu profil resiko diri sendiri dan instrumennya dulu. Reksadana saham msh mending ... msh bisa lah "untung2an" gitu dengan horison longterm dan sistem dollar cost averaging. Tapi bila misalnya investasi valas dng tipe margin trading langsung aja, nggak usah mikir resiko dan karakter instrumennya - cukup berbahaya atuh.... cuma enak juga ya bila jualan reksadana / investasi apapun bila ketemu calon nasabah yg pikirannya pada seperti p Septer, sudah gampang jualannya - gak usah repot2 menjelaskan panjang lebar, juga nggak kecewa nantinya bila ternyata rugi krn sudah siap dari awal bila kehilangan uang. Ini tipe nasabah favorit para agen/broker investasi nih. Rata2 sih kalau orang sini males mempelajarinya tapi kalau rugi kecewa dan marah2, malah juga bisa jadi antipati dan menyalahkan yg menawarkan dulu. Kalau tdk mau repot mempelajari tapi benar2 siap kehilangan uang tanpa kecewa sih, it's oke.... saya benar2 salut itu bagi yg bisa begitu.... Maaf juga bila ada yg salah
Regards
Lily
Mau langsung invest duit tanpa tahu jelas dulu sih boleh saja asal tdk menyesal bila kelak ternyata bukannya untung tetapi rugi krn semua instrumen yg sifatnya tdk dijamin spt misalnya reksadana saham "teorinya" lbh bijak kalau dipelajari dulu bila mau memilimalisir resiko kehilangan uang dan mau invest serius. Kalau cuma invest reksadana yg sebenarnya ada fund manager nya juga tdk terlalu lama/sulit utk dipelajari - gak perlu sampai belajar cara hitung NAB lah, ini itu terlalu mendalam... yg penting tahu profil resiko diri sendiri dan instrumennya dulu. Reksadana saham msh mending ... msh bisa lah "untung2an" gitu dengan horison longterm dan sistem dollar cost averaging. Tapi bila misalnya investasi valas dng tipe margin trading langsung aja, nggak usah mikir resiko dan karakter instrumennya - cukup berbahaya atuh.... cuma enak juga ya bila jualan reksadana / investasi apapun bila ketemu calon nasabah yg pikirannya pada seperti p Septer, sudah gampang jualannya - gak usah repot2 menjelaskan panjang lebar, juga nggak kecewa nantinya bila ternyata rugi krn sudah siap dari awal bila kehilangan uang. Ini tipe nasabah favorit para agen/broker investasi nih. Rata2 sih kalau orang sini males mempelajarinya tapi kalau rugi kecewa dan marah2, malah juga bisa jadi antipati dan menyalahkan yg menawarkan dulu. Kalau tdk mau repot mempelajari tapi benar2 siap kehilangan uang tanpa kecewa sih, it's oke.... saya benar2 salut itu bagi yg bisa begitu.... Maaf juga bila ada yg salah
Regards
Lily
Dari: septer sugianto <septer_style@
Kepada: SSR-Klub@yahoogroup
Terkirim: Rabu, 27 Mei, 2009 08:55:43
Topik: Re: [SSR-Klub] Tanya reksadana
Bapak2, ibu2, Menurut saya kalau kita ingin belajar reksadana atau invest apa saja, langka pertama siapkan sejumlah dana dan langsung saja beli reksadana, enggak usah mikir resiko, tujuan investasi, pokoknya kita berpikir kalau kita akan kerugian uang tersebut dan dapat ilmu yg kita belum tahu apa. Lebih baik kehilangan uang dari pada capek baca buku, konsultasi, mikir2 yang ujungnya investasi tertunda dan malah rugi deh kenapa enggak dari dulu. Maaf kalau ada yg salah, Wasalam, Septer S. --- On Tue, 5/26/09, Tyo <trisetyowijayanto@ yahoo.com> wrote:
|
Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya!
__._,_.___
______________________________________________
Dapatkan buku
"KARYAWAN HARUS NABUNG BIAR MAKMUR..!"
(5 Kiat Praktis Menabung & Berinvestasi bagi Karyawan)
oleh: Safir Senduk ; Harga: Rp 39.800
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Ingin mendapatkan Artikel & Tanya Jawab Rutin
di email Anda tentang Perencanaan Keuangan?
Kirimkan email kosong Anda ke alamat
SSR-InfodanArtikel-subscribe@yahoogroups.com
Kunjungi www.perencanakeuangan.com
______________________________________________
Dapatkan buku
"KARYAWAN HARUS NABUNG BIAR MAKMUR..!"
(5 Kiat Praktis Menabung & Berinvestasi bagi Karyawan)
oleh: Safir Senduk ; Harga: Rp 39.800
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Ingin mendapatkan Artikel & Tanya Jawab Rutin
di email Anda tentang Perencanaan Keuangan?
Kirimkan email kosong Anda ke alamat
SSR-InfodanArtikel-subscribe@yahoogroups.com
Kunjungi www.perencanakeuangan.com
______________________________________________
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar